Di saat ini bukanlah hal yang baru lagi
bahwa penggunaan styrofoam sudah banyak di sekeliling kita. Styrofoam
digunakan untuk membungkus makanan bagi orang yang tidak ingin makan
di tempat. Bagi yang tidak tahu, mungkin melihat styrofoam dari luar
sekilas tidak berbahaya malah mungkin menyebutnya aman karena makanan
tertutup rapih dan terhindar dari debu. Namun, dibalik itu semua
tahukah anda bahwa ada hal yang sangat berbahaya?
Mari kita mulai terlebih dahulu dari
bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam styrofoam itu sendiri.
Styrofoam adalah dus makanan yang
terbuat dari plasti berbahan polimer yang terdiri dari banyak macam
seperti :
Polietilen tereflatat (PET)
Polirinil klorida (PVC)
Polietilen (PE)
Polipropilen (PP)
Polistirena (PS)
Polikarbonat (PC)
Melamin.
Sebenarnya fungsi dari styrofoam itu
sendiri adalah untuk keperluan insulasi. Bahan yang digunakan untuk
membuat styrofoam memang bisa menanam suhu, sehingga benda yang
terdapat di dalamnya tetap hangat atau dingin lebih lama dibandingkan
dibungkus dengan kertas atau bahan lainnya. Namun karena dapat
menahan suhu, banyak orang yang salah pengertian bahwa bahan tersebut
juga dapat digunakan untuk makanan.
Jelas bahan yang digunakan styrofoam
sangatlah berbahaya. Sebab styrofoam terbuat dari berbagai campuran
bahan kimia beserta dengan butiran-butiran plastik. Bayangkan jika
makanan yang anda sajikan ke dalam styrofoam berkuah, jika anda
menyendok dan menyentuh dinding styrofoam maka butiran-butiran
plastik akan copot. Jika butiran-butiran plastik tersebut termakan
akan jadi hal yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Oleh dari sebab itu sebaiknya anda
tidak menggunakan dus makanan yang terbuat dari styrofoam. Lebih baik
menggunakan dus makanan yang terbuat dari kertas.
Salah satu yang baik adalah dus makanan
yang dapat berbaur dengan lingkungan sehingga akan menjadikan
lingkungan kita hijau dan tidak tercemar.
Jika anda mencari dus makanan seperti
itu, Anda dapat mengunjungi link di bawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar