Dalam
lingkungan masyarakat baik daerah perkotaan maupun daerah perkampungan
seringkali kita menjumpai sampah yang
sudah berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan menumpuk dan tidak
diketahui siapa pelakunya. Jenis sampah pun bervarian mulai dari botol-botol
minuman, packaging makanan, dan masih banyak lagi sampah berbahan plastik.
Pada
tanggal 21 Februari 2016 menjadi hari yang sangat istimewa dan bersejarah untuk
Indonesia dimana dari 1.014 komunitas di 55 kota , dan dukungan dari
pemerintah, organisasi, instansi media, artis maupun individu sangat mendukung
adanya program bebas sampah 2020.
Ketua
umum asosiasi pengusaha ritel Indonesia
Roy Mendey mengatakan sebagian besar dari anggotannya siap untuk menguji coba
program plastik berbayar pertanggal 21 Februari 2016. Harga kantong plastic
yang diterapkan pada pengusaha ritel pun
beraneka ragam mulai dari Rp.200 bahkan dikota dan daerah daerah
tertentu mencapai Rp. 5000 per 1 kantong plastik.
Saat ini
masyarakat lebih bijak akan kesadaran betapa bahayanya sampah plastik, karna butuh
waktu 300 tahun untuk terurainya kantong plastik tersebut. Masyarakat lebih
memilih membawa kantong sendiri dari pada harus membeli kantong plastik.
Dengan
adanyanya kantong plastik berbayar menimbulkan pro dan kontra, sebagian orang
setuju dengan adanya kantong plastic berbayar dikarenakan rasa peduli dan sadar
bahwa betapa bahayanya sampah. Sebagian lain tidak setuju dengan adanya kantong
plastik berbayar dikarenakan khawatir akan penyalahgunaan peraturan yang sudah
diterapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar